Senin, 07 Maret 2016

Mari sedikit belajar filosofi komunikasi


“Perjalanan Hari Sabtu, 27 Februari 2016”
            Melakukan perjalanan di Kota Yogyakarta memang menyenangkan, banyak tterdapat tempat yang unik, ramai dan bersejarah. Pada hari sabtu saya mengunjungi obyek perbelanjaan di Jl.Malioboro yang terkenal dengan pernak pernik khas Yogyakarta dan keramahan penjualnya.
Dalam perjalanan ke Malioboro saya singgah sebentar ke pom bensin untuk mengisi bahan bakar sepeda motor, disitu saya bertemu dengan petugas yang melakkan pengisian bahan bakar bensin ke dalam tangki motor. Setiap petugas yang akan mengisi bensin terlebih dahulu Ia memberikan sapaan dan senyum selamat datang kepada setiap konsumen, kemudian bertanya berapa jumlah bensin yang akan di beli, dari hal itu saya melihat sebuah interaksi antara penjual dan pembeli di perusahaan yang bersifat BUMN (Badan Usaha Milik negara) memliki cara berkomunikasi yang baik kepada konsumen.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke Jl. Malioboro, setelah sampai saya segara menaruh sepeda motor di tempat parkir yang tersedia. Saya memasuki salah satu tempat perbelanjaan di Jl. Malioboro yaitu “Malioboro Mall”, saya masuk ke sebuah toko baju untuk membeli beberapa baju untuk keperluan pribadi, disitu saya dilayani dengan baik, pelayan toko  tersebut menjelaskan setiap apa yang saya tanyakan. Setelah membeli beberapa baju saya melanjutkan perjalanan ke luar mall tersebut.
Langkah kaki saya terus berjalan menuju toko dan pedagang kaki lima yang menjual baju-baju batik. Saya mencari dan akhirnya menemukan baju batik  yang saya inginkan di seorang pedagang kaki lima.  Setalah beberapa kali berinteraksi dengan orang-orang yang saya temui dalam perjalanan hari itu kemuadian saya sedikit menganalisa cara komunikasi masing-masing orang tersebut. Ternyata tempat bekerja seseorang akan mempengaruhi cara berkomunikasi orang tersebut dengan orang lain yang di temui di tempat kerja seperti klien atau konsumen.
Orang yang bekerja pada sebuah institusi resmi dan besar cenderung harus memberikan pelayanan yang prima terhadap klien atau konsumen walaupun mungkin dalam kehidupan sehari-hari Ia memilki sikap yang berbeda dalam berkomunikasi. Dapat dilihat pula pada pedagang kaki lima cenderung memilikin cara komunikasi yang kurang menarik. Maka kesimpulan dari perjalanan saya kali ini adalah sebuah komunikasi akan terlihat baik dan berkualitas jika dilatih dan memiliki ukuran atau patokan komunikasi yang baik serta mempelajari cara-cara komunikasi yang benar.